Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia

Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia

SUMOQQLOUNGE – Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia yang biasa di sebut dengan tuak. Pembuatan minuman beralkohol sendiri biasanya di lakukan dengan cara fermentasi menggunakan ragi siap pakai yang di tambahkan pada bahan pembuat tuak seperti beras ketan atau pun air nira.

Butuh waktu yang tidak sebentar dalam fermentasi pembuatan minuman beralkohol, semakin lama, akan semakin bagus karena kadar alkoholnya yang tinggi.

Beberapa jenis minuman beralkohol tradisional asal Indonesia yakni ada Tuak dari Toba dan Tapanuli, Tuak Nifaro dari Nias, Lapen dari Yogyakarta, Arak dari Bali, Ballo dari Makassar, Sopi dari Maluku dan NTT, serta minuman keras Cap Tikus asal Manado dan Minahasa.

Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia antara lain:

Tuak dari Toba dan Tapanuli

minuman beralkohol yang kerap di jumpai di Sumatra Utara, khususnya Toba dan Tapanuli. Masyarakat setempat biasanya mewajibkan minuman ini di setiap acara adat Batak, acara kekeluargaan, maupun di jual di warung-warung orang Batak. Tuak juga biasa di jadikan sebagai jamuan kepada tamu di Toba dan Tapanuli.

Proses pembuatan tuak berasal dari pohon enau dan kelapa yang di ambil air niranya, kemudian di fermentasi hingga berubah warna menjadi putih dengan bau khas.

Kadar alkohol tuak, menurut penelitian para ahli, tak sekuat bir dan anggur, sehingga jika di konsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan efek yang menenangkan saraf sentral.

Namun jika berlebihan, minuman keras ini dapat menyebabkan mabuk dan mengakibatkan hilangnya kontrol diri.

Tuak Nifaro dari Nias

merupakan produk hasil fermentasi air nira dan aren yang kemudian di lakukan proses penyulingan untuk mendapatkan kadar alkohol 100 persen. Proses pembuatan yang sulit dan lama membuat tuak Nias semakin jarang di produksi, bahkan di daerah asalnya tersebut. Hanya para tetua saja yang masih membuatnya, sebab membutuhkan kesabaran.

Dari 20 liter tuak mentah, hanya akan menghasilkan sekitar 4 sampai 5 botol tuak suling saja. Kualitas tuak Nias di tentukan berdasarkan kelas, kelas pertama yaitu dengan kadar alkohol murni hampir 100 persen.

Tuak Nias kelas pertama ini jarang di jual, kalau pun ada yang membeli bukan untuk di minum, tetapi di jadikan sebagai obat encok, asam urat dan sakit sendi.

Penggunaannya cukup di oleskan pada bagian yang sakit, selain itu tuak Nias juga di percaya dapat mengobati diabetes dan stroke.

Lapen dari Yogyakarta

Yogyakarta juga punya minuman keras beralkohol, Lapen namanya. Bukan sembarang nama, Lapen sendiri merupakan singkatan dari Langsung Pening.

Lapen sendiri merupakan minuman keras yang cara pembuatan di oplos, dengan bahan utama alkohol dan air putih serta bahan-bahan lain seperti jamu dan susu, atau apa saja asalkan campuran tersebut bisa membuat cepat mabuk alias langsung pening.

Meskipun harganya merakyat, cuma lima ribuan dalam kemasan plastik, meneguk Lapen sangat berbahaya hingga bisa menyebabkan kematian. Setiap tahun di beritakan puluhan orang tewas gara-gara nekat minum Lapen.

Ballo dari Jeneponto, Sulawesi Selatan

Minuman Ballo lazim di suguhkan saat acara hajatan warga, biasanya warga berkumpul di belakang rumah si empunya hajatan sembari memasak hidangan di temani dengan minuman Ballo. Di Jeneponto, Ballo cukup mudah di temukan, sebab banyak orang yang menjadikan Ballo sebagai penghasilan utama di daerah tersebut.

allo merupakan minuman beralkohol sejenis tuak yang berasal dari daerah Bugis, Makassar. Di buat dari hasil fermentasi dari air nira, enau, nipah dan lontar. Masyarakat setempat biasanya mengumpulkan air nira tersebut dan di tampung ke dalam wadah, kemudian memendam wadah tersebut di dalam tanah selama beberapa hari untuk membuat Ballo. Ballo di manfaatkan warga untuk menghilangkan rasa dingin, selain itu meminum Ballo dalam jumlah wajar di percaya oleh masyarakat setempat dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Sopi dari Maluku dan NTT

Indonesia timur juga punya minuman beralkohol tradisional, namanya Sopi. Kata Sopi sendiri merupakan serapan dari bahasa Belanda, Zoopie, yang berarti alkohol cair. Proses pembuatan minuman keras beralkohol ini yakni berbahan dasar air sadapan lontar yang di fermentasi kemudian di suling. Di NTT terdapat satu daerah pembuat Sopi terbaik, yakni di kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada NTT. Selain di NTT, Sopi juha populer di kalangan masyarakat Maluku, dan bahkan Papua.

Minuman Keras Cap Tikus dari Manado dan Minahasa

Di buat dari hasil fermentasi dan distilasi Air Nira dari Pohon Aren. Minuman ini telah di kenal sejak lama oleh masyarakat Minahasa, dan biasanya di konsumsi oleh para Bangsawan atau masyarakat umum dalam acara adat.

Minuman keras tradisional Minahasa ini pada awalnya bernama Sopi seperti minuman keras tradisional dari NTT. Namun penyebutan tersebut di ubah menjadi Cap Tikus saat orang Minahasa yang mengikuti pendidikan militer sebelum tahun 1829, menemukan Sopi dalam botol bergambar ekor tikus yang di jual pedagang Cina di Benteng Amsterdam, Manado.

Arak dari Bali

Mmerupakan satu dari beberapa jenis minuman beralkohol Indonesia yang di olah secara tradisional, melalui proses fermentasi air nira yang di sadap dari pohon palem sejenis lontar, kelapa dan aren, yang kemudian di suling.

Arak Bali telah lama populer di Pulau Dewata tersebut, dengan kandungan alkohol yang bervariasi, antara 20 persen sampai 50 persen. Biasanya arak Bali seringnya di kombinasikan dengan berbagai jenis minuman rasa gula dengan berbagai varian rasa.

Sumber: Agen Poker Berkualitas

Minuman Beralkohol Tradisional Asal Indonesia

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *