Profil Arne Slot, Cocokkah Dia Jadi Manajer Liverpool?
Profil Arne Slot, Cocokkah Dia Jadi Manajer Liverpool?
Profil Arne Slot, Cocokkah Dia Jadi Manajer Liverpool?
SUMOQQ LOUNGE – Bukan Roberto De Zerbi, Xabi Alonso, atau Ruben Amorim yang jadi buruan utama Liverpool untuk mengisi posisi manajer musim depan. Ternyata, pilihan mereka jatuh kepada seorang Arne Slot, yang kini tengah menangani Feyenoord.
Di lansir Sky Sports, manajemen Liverpool sudah membuka negosiasi secara langsung dengan Feyenoord. Mereka ingin mengetahui berapa klausul yang di tetapkan oleh Feyenoord demi bisa mendapatkan jasa Slot.
Proses negosiasi kemungkinan bakal berlangsung cepat. Sebab, Slot begitu tergoda buat pindah ke Anfield dan mau menguji diri di level Premier League. Seperti apa profil dari Slot ini?
1. Sudah memiliki bakat manajer sejak jadi pemain
Slot berkarier sebagai pemain selama 18 tahun. Selama berkarier, dia banyak menghabiskan waktu di Belanda. Itu pun tidak dengan klub-klub besar. Hanya sekelas PEC Zwolle, NAC Breda, dan Sparta Rotterdam. Dia main sebagai gelandang.
Namun, bakat lain muncul dalam diri nya di masa-masa akhir jadi pemain. Mantan rekan setimnya, Bram van Polen, menyebut bahwa Slot sudah mulai bertingkah laiknya manajer jelang pensiun. Ternyata, itu bukan cuma pepesan belaka.
Tak lama setelah pensiun, Slot langsung memulai karier manajerialnya. Dia sempat menangai tim muda Zwolle, sebelum akhirnya menjadi asisten pelatih di SC Cambuur, klub tempat Stefano Lilipaly pernah bermain.
Pada Oktober 2016, Slot pun menjadi manajer Cambuur dan membawa tim melangkah ke final KNVB Cup, pertama kali sepanjang sejarah klub. Sayang, mereka kalah dari AZ Alkmaar di final. Namun, torehan ini rupanya membuat namanya harum.
AZ pun merekrutnya pada 2017 sebagai asisten pelatih, dan akhirnya dia menjadi manajer utama AZ pada musim 2019/20. Dia sempat membawa AZ ke babak 32 besar Liga Europa, dan finis kedua di Eredivisie di bawah Ajax.
Namun, pada Desember 2020, AZ memecat Slot karena di nilai sudah tak fokus pada tim. Usut punya usut, dia tengah menjalin kontak dengan Feyenoord, dan akhirnya resmi menyeberang ke sana pada musim 2021/22. Slot semakin di kenal.
2. Taktikal Slot yang harum di Feyenoord
Bersama Feyenoord, Slot mulai dikenal sebagai manajer yang kaya taktik. Raihan prestasinya juga makin meningkat bersama Feyenoord. Dia membawa Feyenoord meraih beberapa trofi bergengsi, seperti Eredivisie dan KNVB Cup.
Tidak cuma itu, bersama Slot, Feyenoord juga berhasil melenggang ke babak final Conference League pada musim 2021/22. Ciamiknya Feyenoord, ditambah dengan beberapa catatan apik saat menukangi AZ dan Cambuur, tak lepas dari bakatnya sebagai manajer.
Jurnalis Belanda, Marcel van der Kraan, berujar bahwa Slot mampu memeragakan permainan yang menghibur. Dia mengacu kepada seorang Pep Guardiola, memainkan sepak bola gaya menyerang yang intens.
Slot lazimnya menggunakan skema dasar 4-3-3 atau 4-2-3-1, mirip-mirip seperti “heavy metal football” yang Klopp terapkan di Borussia Dortmund dan Liverpool. Dua pemain tengah yang dia pasang jadi kunci dalam skemanya.
Nanti, dua pemain tengah ini akan bergerak dekat ke bek tengah, memberikan keleluasaan kepada para bek sayap untuk berekspresi. Metode ini sama seperti yang diterapkan Roberto De Zerbi, sosok yang juga masuk radar Liverpool.
Ketika tidak menguasai bola, Slot senang memeragakan pressing tinggi, yang menjadikan lawan tidak nyaman. Dia menerapkan sepak bola menghibur, yang akhirnya jadi rujukan Liverpool dalam merekrutnya karena tak beda jauh dengan Klopp.
3. Memang sudah saatnya Slot ke Inggris
Van der Kraan berkata, memang tinggal menunggu waktu sampai Slot diminati klub-klub Inggris. Apa yang dia capai dan peragakan selama berada di Belanda begitu menarik. Ditambah, ada hasil berupa trofi yang didapat.
“Dia (Slot) bukan cuma sekadar manajer sukses. Dia juga begitu impresif dengan gaya main yang sangat menyerang, mirip-mirip Pep Guardiola. Tak heran, dia dibayar begitu mahal di Belanda. Dia memang berkualitas,” kata Van der Kraan, dilansir “Metro”.
Akan tetapi, Arne Slot juga kudu waspada. Saat ini, koleganya di Manchester United, Erik ten Hag, kesulitan menerapkan sepak bola menghibur. Dengan tekanan yang lebih tinggi, akan jadi tantangan baginya menerapkan sepak bola menghibur di Liverpool.
