Shadu Amar Bharati Mengangkat Tangan Kanannya Selama 45 Tahun

Shadu Amar Bharati Mengangkat Tangan Kanannya Selama 45 Tahun

Sumoqq Lounge Shadu Amar Bharati Mengangkat Tangan Kanannya Selama 45 Tahun Manusia akan terus mencari jati dirinya, hingga sampailah ia kepada jalan yang di anggapnya benar. K

arena pada hakikatnya semua makhluk kelak akan kembali kepada Tuhan. Dunia hanyalah persinggahan, tempat beristirahat sejenak sekaligus sebagai ladang untuk mempersiapkan bekal.

Shadu Amar Menuju kehidupan abadi nan kekal yang tak akan ada kematian setelah itu. Dua pilihan telah di tetapkan, surga atau neraka, nikmat atau sengsara.

Tinggal bagaimana manusia itu sendiri memilih jalannya.

Di dunia ini, terdapat beragam agama serta kepercayaan yang di anut oleh manusia. Semuanya memiliki ajaran dan syariat yang harus di patuhi setiap umatnya. Tentu tak ada agama yang memerintahkan untuk melakukan keburukan kepada setiap penganutnya.

Masing-masing memerintahkan untuk berbuat kebaikan, kebajikan di dunia. Tak menciptakan huru-hara di antara sesama manusia.

Shadu Amar

Setiap insan memiliki hak masing-masing untuk memilih bagaimana ia menjalani hidup. Menjadi seorang yang taat beragama atau mengambil jalan lain yang jauh dari agama. Tak perlu bingung dengan cara orang menjalani sisi kehidupannya sebab kelak akan di minta pertanggung jawabannya secara individu.

Di India, seorang pria bernama Sadhu Amar Bharati memilih cara hidup yang tak biasa dari kebanyakan orang. Ia di kenal sebagai seorang pertapa yang mana telah mengangkat lengan kanannya sejak tahun 1973. Keputusan itu di buat bukan tanpa alasan,

Shadu menganggap bahwa dengan mengangkat lengan itu berarti ia telah memutuskan dan memisahkan dirinya dari sebuah kesenangan dalam hidup.

Shadu Amar

Sebelum menjadi pertapa, Shadu Amar Bharati telah menjalani hidup layaknya manusia biasa. Ia adalah seorang pekerja, memiliki rumah serta istri dan juga tiga orang anak. Namun, tiba-tiba semuanya berunah di tahun 1970. Entah mengapa,

selepas bangun tidur tiba-tiba ia memutuskan untuk meninggalkan semua ornamen kehidupan ini, segala kemewahannya dan mulai mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi, melayani dewa Siwa.

Sejak saat itu, Shadu Amar Bharati melakukan perjalanan dengan mengenakan pakaian sederhana. Tak lupa ia membawa sebuah Trishula (trisula logam). Ia terus melakukan keputusannya itu selam tiga tahun namun, rupanya hal itu belum cukup maksimal.

Shadu Amar Bharati menganggap dirinya masih memiliki hubungan dengan kemewahan dunia walaupun penampilannya sudah sangat sederhana sekali. Lalu di tahun 1973,

Bharati memilih sebuah keputusan ekstrim yaitu ia mengangkat lengannya dan berjanji tidak akan pernah menurunkannya. Bahkan ia juga tidak pernah menggunakan tangan kanannya.

Shadu Amar

Karena hal itu, tangannya tersebut menjadi sangat kurus seperti tulang yang terbungkus kulit. Namun ia tetap melakukan hal tersebut karena telah menganggap apa yang di lakukannya itu adalah simbol keimanan terhadap dewa Siswa. Sebagian orang yang melihat sikap Shadu Amar Bharati percaya bahwa semua itu di lakukan akibat Shadu kecewa dengan semua peperangan dan konflik yang terjadi di dunia, dan cara mengangkat tangan tersebut merupakan tanda perdamaian.

Saat kali pertama ia mengangkat tangannya, Bharati mengalami rasa sakit yang luar biasa, tetapi seiring berjalannya waktu ia tidak merasakan sakit lagi. Hal itu di karenakan lengannya telah berhenti berkembang dan berada dalam posisi semi-vertikal sehingga struktur tulang nya pun tidak lagi berguna. Sementara itu, kukunya terus memanjang karena tidak pernah di potong.

Di Baca juga : Manfaat Chia Seed bagi Kesehatan Tubuh

SUMBER :  Agen Poker

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *