Masturbasi Tiap Pagi, Ini Dampak Buruknya!

Masturbasi Tiap Pagi

Situs Kartu Terbaik SUMOQQ – Masturbasi Tiap Pagi. Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa masturbasi menyehatkan. Tapi tak sedikit pula yang mengatakan, masturbasi memberikan dampak negatif terutama bila di lakukan berlebihan.

Masturbasi Tiap Pagi. Sama seperti aktivitas seks pada umumnya, masturbasi juga di lakukan untuk menyalurkan gairah seks dengan tujuan mendpatkan orgasme. Bedanya, masturbasi di lakukan sendiri tanpa melibatkan pasangan.

Mengurangi sensitivitas seksual

Sumoqq Lounge – Di bandingkan aktivitas seks berpasangan, beberapa risiko yang di hadapi jika terlalu sering masturbasi adalah sebagai berikut :

Pada pria, masturbasi berlebihan bisa mengurangi sensitivitas oenis. Akibatnya, ketika bercinta, pria menjadi sulit untuk mencapai klimaks. Namun, dampak yang satu ini bisa di atasi denga nmencoba teknik stimulasi berbeda saat bercinta dengan pasangan.

Kanker Prostat

Menurut studi yang di lakukan pada tahun 2003, pria berusia 20-an yang ejakulasi lebih dari lima kali setiap minggunya memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat. Hal ini di diduga lantaran ejakulasi yang teratur bisa mencegah pertumbuhan sel kanker pada kelenjar prostat.

Namun, studi lain yang di lakukan tahun 2008 justru menemukan bahwa pria yang berusia di antara 20-30 tahun dan sering melakukan aktivitas seksual berlebihan, seperti masturbasi, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Mengganggu aktivitas sehari-hari

Dalam sejumlah kasus, terlalu sering masturbasi bisa menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari, seperti :

  • Tidak bekerja, sekolah atau menghadiri acara sosial lainnya
  • Menggangu funsi sehari-hari seseorang
  • Mempengaruhi ntanggung jawab dan hubungan

Apabila masturbasi telah memberikan dampak negatif bagi aktivitas sehari-hari, sebaiknya hubungi tenaga kesehatan profesional.

Untuk itu tetap mejaga pola masturbasi mu demi kesehatan reproduksi Anda, ya! Jangan mengabaikan hal penting ini dan tetap mencari refferensi dari buku-buku kesehatan penelitian lainnya.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *