Push Up untuk Jantung Sehat
JUMLAH PUSH UP
Sebagai bagian dari latihan dada mungkin sering terlewatkan. Padahal, melakukan push up ternyata bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan membuat hidup lebih panjang, terutama bagi pria dewasa. Namun, ada batasan jumlah yang harus dilakukan.
Setidaknya, kamu bisa rutin melakukan 40 kali push up. Jumlah itu didapatkan dari penelitian selama satu dekade yang mencakup banyak hal, mulai dari diagnosa penyakit arteri koroner dan masalah besar, seperti gagal jantung. Manfaat tersebut akan lebih dirasakan oleh mereka yang
sanggup melakukan 40 kali dibandingkan yang hanya melakukan 10 atau kurang dari jumlah tersebut. “Penemuan kami membuktikan bahwa bisa menjadi metode yang mudah dan tidak berbiaya untuk membantu memeriksa adanya tanda penyakit itu harus dilakukan setiap hari
PENYAKIT KERDIOVASKULAR
kardiovaskular dalam hampir segala situasi,” kata penulis studi, Justin Yang. Hal yang mengejutkan, kapasitas ternyata lebih terkait dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular ketimbang tes treadmill submaksimal. Riset yang dilakukan oleh para residen kedokteran di
Departemen Kesehatan Lingkungan Harvard tersebut sebetulnya pada awalnya diketahui sebagai studi untuk mengidentifikasi keterkaitan push up dan penyakit kardiovaskular. Tim peneliti mendapatkan hasil setelah menganalisa data kesehatan dari 1.104 petugas pemadam kebakaran pria
dengan rata-rata usia 39,6 tahun dan indeks massa tubuh (BMI) 28,7.dan latihan treadmill setiap orang dicatat pada awal studi sebelum mereka melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan kesehatan tahunan. Selama masa studi satu dekade tersebut, ada 37 orang dan akan meningkat pada setiap tahun nya.
PRIA USIA DEWASA
yang dilaporkan memiliki penyakit kardiovaskular. Para pria tersebut adalah mereka yang melakukan push up sebanyak 40 kali atau kurang selama latihan dasar. Dari hasil ini, para peneliti menyimpulkan bahwa pria yang bisa
melakukan lebih dari 40 push up mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga 96 persen. Namun, sebelum menargetkan 40 kali, para peneliti studi menggarisbawahi bahwa subjek mereka adalah pria usia dewasa menengah yang aktif secara fisik karena profesinya yang menguntungkan.