Naik Gaji 50% Turunkan Penyakit Kardiovaskular

Naik Gaji 50% Turunkan Penyakit Kardiovaskular

Naik Gaji 50 Persen Turunkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

SUMOQQLOUNGE – Naik gaji sangat di tunggu oleh semua orang bahkan semua kalangan. Orang bilang uang atau gaji tinggi memang tidak bisa membeli kebahagiaan. Agen Poker

Namun jika tidak punya uang ,kebahagiaan juga akan berkurang bagi semua orang.

Namun bukan cuma soal kebahagiaan, uang sedikit dan gaji kecil juga di kaitkan dengan risiko penyakit. Berbagai penyakit akan muncul ketika kita tidak bisa mengatasinya lagi.

Sebuah studi yang di unggah dalam Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa gaji yang lebih tinggi bisa mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Sedangkan pemotongan gaji bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17 persen.

Tim peneliti dari Brigham and Women’s Hospital serta Harvard Medical School melakukan penelitian terhadap 9.000 partisipan dengan rentang usia antara 45-64 tahun selama rentang usia 17 tahun.

Peneliti menemukan bahwa orang yang gajinya naik sampai 50 persen dalam kurun waktu enam tahun, berisiko 15 persen lebih rendah terserang penyakit kardiovaskular. Sementara itu, orang yang gajinya turun 50 persen memiliki risiko 17 persen lebih tinggi terserang penyakit tersebut.

naik gaji

Kesimpulan peneliti, hal ini bisa terjadi karena saat upah kecil atau di turunkan, orang mungkin tidak punya cukup uang untuk pergi.

Sehingga merasa lebih cemas, makan lebih banyak junk food yang berakhir dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. Agen Terpercaya

Studi tersebut menyebut bahwa penyakit kardiovaskular yang di derita antara lain infark miokard (MI), penyakit jantung koroner yang fatal, gagal jantung, atau stroke.

Salah satu peneliti dan ahli kesehatan masyarakat mengungkapkan bahwa gaji yang rendah bisa menyebabkan perubahan dalam kebiasaan makan. Selain itu orang dengan tekanan finansial lebih cenderung makan makanan murah dan berkalori tinggi.

Alkohol dan tembakau juga terkait, meningkatnya stres dan depresi juga bisa menimbulkan risiko kardiovaskular,

Hanya saja penelitian ini masih membutuhkan penelitian lanjutan. Penelitian awal ini terbatas pada hubungan antara perubahan pendapatan dengan insiden penyakit kardiovaskular.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *