Berhenti Merokok, Bisakah Paru-Paru Kembali Normal?

Berhenti Merokok, Bisakah Paru-Paru Kembali Normal?

Berhenti Merokok, Bisakah Paru-Paru Kembali Normal?

BANDARQ TERPERCAYA – Berhenti merokok, bisakah paru-paru kembali normal?, Jumlah perokok aktif Indonesia semakin memprihatinkan. Sejak tahun 2012 hingga saat ini, jumlahnya diprediksi telah mencapai 60 juta.

Berbagai upaya sebetulnya telah dilakukan pemerintah dalam menekan jumlah perokok aktif, termasuk melampirkan peringatan kesehatan bergambar pada kemasan rokok. Selain itu, belakangan juga beredar foto viral yang menampilkan perbedaan paru-paru perokok aktif vs paru-paru normal (non-perokok). Agen Poker

Dalam foto tersebut, paru-paru perokok aktif memiliki tampilan yang sangat mengerikan. Warnanya terlihat tidak alami dengan dominasi warna hitam dan cokelat. Sementara paru-paru normal atau sehat memiliki warna merah muda.

Berhenti Merokok, Bisakah Paru-Paru Kembali Normal?

Perubahan warna itu tidak terlepas dari kandungan bahan kimia yang terdapat pada rokok. Menurut data WHO, sebagian besar rokok yang dijual dipasaran mengandung sekitar 6.000 bahan kimia. Bahkan, 60-70% dari bahan tersebut mengandung zat karsinogen penyebab kanker.

Berhenti Merokok, Bisakah Paru-Paru Kembali Normal?

Lantas, bagaimana bila seseorang memutuskan untuk berhenti merokok? Apakah kondisi paru-parunya bisa kembali normal?

Baca Juga: NASA Cari Orang Lucu untuk Jadi Astronot ke Mars

Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp. P(K), bagi para perokok yang belum sakit, dalam hal ini tidak mengidap asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronus (PPOK), dan kanker paru-paru, mereka masih berpeluang besar untuk menormalkan kembali fungsi dan kesehatan paru-parunya.

“Dilihat dari beberapa studi, buat seseorang yang belum sakit, paru-parunya masih bisa dinormalkan kembali. Mereka juga akan mendapatkan keuntungan lain seperti, perubahan denyut nadi, tekanan darah menjadi normal, kemudian fungsi silianya jadi lebih baik,” tutur Dokter Agus Dwi Susanto, di Gedung Kementerian Kesehatan.

Sementara bagi para perokok yang terlanjur mengidap asma, ppok, hingga kanker paru-paru, keputusan untuk berhenti merokok bisa membantu mereka mengontrol penyakit tersebut.

“Kembali lagi ke morbiditas masing-masing (perokok). Kalau sudah terkena penyakit, akan sulit mengubah fungsi paru-paru. Tapi setidaknya mereka bisa mengontrol penyakit bila 100% sudah berhenti merokok,” tukas Agus.

BANDARQ TERPECAYA

Pernah Ramai soal Status Pekerjaan

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *