5 Pelatih Terakhir Sukses Angkat Trofi Premier League

5 Pelatih Terakhir yang Sukses Angkat Trofi Premier League, Jagoan!
5 Pelatih Terakhir Sukses Angkat Trofi Premier League

Agen Poker Terpercaya 5 Pelatih Terakhir Sukses Angkat Trofi Premier League Di balik keberhasilan sebuah tim sepak bola meraih berbagai trofi, ada sosok pelatih yang memiliki peran penting. Apalagi di kompetisi bergengsi seperti English Premier League (EPL) dengan persaingan yang begitu ketat.

Lantas, siapa saja pelatih yang sukses mengantarkan timnya meraih trofi Premier League dalam beberapa edisi terakhir? Untuk menyegarkan ingatan football lovers, berikut pelatih terakhir yang sukses angkat trofi Premier League.

Pep Guardiola

Pelatih terakhir yang sukses mengangkat trofi Premier League adalah Pep Guardiola. Kualitas pelatih asal Spanyol itu pasti sudah tak perlu di ragukan lagi. Di tunjuk sebagai pelatih Manchester City pada awal musim 2016/2017, Guardiola telah merengkuh trofi Premier League sebanyak empat kali.

Trofi keempatnya ia raih bersama The Cityzens pada 2021/2022 lalu. Saat itu, keunggulan satu poin Manchester City atas Liverpool sudah cukup meraih gelar keempat.

Untuk tiga trofi lainnya, Pep Guardiola meraihnya pada 2017/2018, 2018/2019, dan 2020/2021. Dengan skuad mentereng pada 2022/2023 ini, ia sangat berpeluang meraih gelar Premier League kembali.

Jurgen Klopp

Berikutnya, ada Jurgen Klopp yang pada 2022/2023 ini masih menangani klub Premier League, Liverpool. Pelatih asal Jerman itu mengawali kariernya di Inggris pada 2015 setelah ditunjuk sebagai pelatih Liverpool.

Penantian panjang penggemar The Reds untuk melihat klubnya mengangkat trofi Premier League akhirnya kesampaian. Tepatnya pada 2019/2020, Klopp membawa The Kops keluar sebagai juara Premier League.

Tak mudah bagi Klopp untuk meraih trofi tersebut. Ia harus berproses selama kurang lebih 4 tahun untuk mencapai hal tersebut. Namun, pada musim ini, performa Klopp bersama Liverpool sedikit menurun dan sepertinya sulit untuk bersaing dalam perburuan trofi.

Antonio Conte

Sama seperti dua pelatih sebelumnya, pelatih ketiga ini juga sedang bersaing di Premier League 2022/2023. Pelatih yang dimaksud yaitu Antonio Conte yang kini menjadi juru taktik Tottenham Hotspur. Namun sebelum melatih Spurs, pelatih asal Italia ini pernah merasakan tinta emas di Premier League bersama Chelsea.

Conte sendiri menjadi pelatih The Blues pada 2016/2017 hingga akhir 2018/2019. Sebagai pelatih papan atas, ia langsung berhasil meraih trofi Premier League pada musim pertama menangani Chelsea.

Sayangnya, pada 2 musim berikutnya, ia kalah saing dengan Pep Guardiola. Kini, bersama Tottenham, Conte tentu saja memiliki target untuk meraih trofi Premier League keduanya.

Claudio Ranieri

Sebelum Antonio Conte, Claudio Ranieri lebih dahulu menjadi pelatih Italia yang mencatatkan tinta emas di tanah Inggris. Keberhasilan Ranieri menjuarai Premier League sangat mengejutkan dan disebut sebagai cerita dongeng.

Itu karena Ranieri berhasil juara Premier League bersama klub semenjana, Leicester City. Pelatih berusia 71 tahun itu ditunjuk sebagai pelatih Leicester pada awal 2015/2016.

Pada musim perdananya tersebut, Ranieri menyulap Leicester menjadi klub yang tangguh. Saat itu, The Foxes yang mengumpulkan 81 poin, unggul 10 poin dari rival terdekat, Arsenal.

Jose Mourinho

Pelatih terakhir dalam daftar ini adalah Jose Mourinho, yang pastinya sudah dikenal publik sepak bola. The Special One sendiri berhasil menjuarai Premier League sebanyak tiga kali. Kesuksesan ketiganya di tanah Inggris terjadi pada 2014/2015.

Saat itu, ia menjalani periode keduanya bersama klub London, Chelsea. Mourinho memang menjadi juru taktik Chelsea dalam 2 periode, tepatnya pada 2004—2007 dan 2013—2015.

Selain Chelsea, pelatih asal Portugal itu juga pernah melatih klub Inggris lainnya, yakni Tottenham Hotspur dan Manchester United. Sayangnya, ia tak mampu meraih trofi Premier League bersama kedua klub tersebut.

Menjadi pelatih Premier League bukanlah perkara mudah meski sudah memiliki banyak prestasi di klub lain. Namun, tak menutup kemungkinan terjadi kejutan seperti kisah Claudio Ranieri dan Leicester City.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *