Ronaldo Sindir Ligue 1 Kalah dari Saudi Pro League

Ronaldo Sindir Ligue 1: Kalah dari Saudi Pro League

Ronaldo Sindir Ligue 1 Kalah dari Saudi Pro League.

Ronaldo Sindir Ligue 1 Kalah dari Saudi Pro League

SUMOQQLOUNGE – Megabintang Al-Nassr, Cristiano Ronaldo, tanpa ampun melayangkan sindiran ke Ligue 1. Ronaldo menilai kompetisi kasta tertinggi Prancis itu tak lebih ketat dari Saudi Pro League.

Bagi Ronaldo, Saudi Pro League lebih menarik. Sebab, persaingan tak bisa di prediksi dan kompetisinya jauh lebih menghibur.

Tidak ada satu klub tertentu yang dominan. Sehingga, Saudi Pro League memberikan level persaingan tinggi.

1. Mulai banyak bintang merapat

Ronaldo Sindir Ligue 1: Kalah dari Saudi Pro League

Selain soal kompetisi, banyaknya bintang di Saudi Pro League juga jadi indikator lain. Ronaldo menyatakan, pemandangan itu bukti sah, mulai banyak bintang yang tertarik bergabung dalam proyek ambisius Arab Saudi dalam sepak bola.

“Mereka bisa bicara sesukanya. Saya sudah main di sini selama setahun, jadi paham dengan situasinya. Saya rasa, sekarang kami lebih baik ketimbang kompetisi di Prancis,” kata Ronaldo.

2. Neymar juga sempat sindir Ligue 1

Ronaldo Sindir Ligue 1: Kalah dari Saudi Pro League

Sebenarnya bukan cuma CR7 yang berpendapat demikian. Neymar, ketika baru pertama kali datang ke Arab Saudi dan gabung Al-Hilal, juga mengemukakan hal serupa.

Menurut Neymar, kompetisi di Arab Saudi lebih menarik ketimbang Prancis yang selalu di dominasi satu klub dalam waktu lama.

“Bisa di jamin, sepak bola di sini sama. Bolanya bulat, ada gawang, dan yang beda cuma nama kompetisi saja. Tapi, saya tak aneh jika kompetisi di Saudi lebih baik ketimbang Prancis,” kata Neymar di lansir BBC.

3. Ligue 1 sering diledek sebagai Liga Petani

Ronaldo Sindir Ligue 1: Kalah dari Saudi Pro League

Ligue 1 selama ini memang jadi bahan olok-olok fans sepak bola dunia. Istilah Liga Petani sering dialamatkan kepada Ligue 1.

Ada berbagai alasan mengapa Ligue 1 menyandang status tersebut. Selain karena kompetisi yang membosankan, para pemain bintang di Ligue 1 kerap cabut dari Prancis ke klub-klub Inggris, Spanyol, atau Jerman.

Hal ini menjadikan Prancis bak ladang pertanian atau peternakan yang cuma memproduksi, tanpa bisa menikmati hasilnya.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *