Perlukah Risau, Jika Target Menikah Terlampaui?

Perlukah Risau, Jika Target Menikah Terlampaui?

SumoQQLounge Perlukah Risau, Jika Target Menikah Terlampaui? Target menikah kamu usia berapa? Pertanyaan ini acapkali terdengar dipertanyakan pada wanita maupun pada pria. Ketika mendengar pertanyaan itu, maka akan terdengar jawaban yang berbeda pula. Ada yang targetkan usia masih sangat muda 18 tahun, tetapi ketika mempertanyakan hal itu umumnya target rentang 20 – 25 tahun. Meski tidak sedikit yang targetkan usia kepala 3 dengan dalih mengejar kesuksesan karir dulu.

Target usia menikah acapkali terlampaui, bisa saja disebabkan beberapa hal diantranya:

Putus cinta memang sakit, tetapi lebih menyakitkan jika putusnya karena ditinggal nikah. Lamanya usia menjalin hubungan atau berpacaran bukanlah jaminan si doi adalah jodoh kita. Tidak ada satupun yang bisa menebak akan berjodoh dengan siapa maka ketika berkomiten berpacaran ibarat kata siapkan separuh hati untuk terluka. Lagi sayang-sayangnya ditinggal nikah sakit banget loh gansis, terluka tapi tak berdarah, tertawa dalam kepedihan demi menutupi kegundahan hati.

Broken Home

Broken Home atau keluarga berantakan/tidak utuh adalah istilah untuk keluarga yang telah mengalami perpecahan, perpisahan ataupun perceraian. Dalam hal ini anaklah yang paling tidak diuntungkan dalam kondisi seperti ini. Jika perceraian terjadi karena adanya kekerasan dalam rumah tangga disaat anak masih usia kanak kanak hal ini akan terus membekas dalam ingatannya. Tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan rasa amarah ataupun dendam kepada kedua orang tuanya. Ketika tumbuh menjadi dewasa tidak menutup kemungkinan akan meninggalkan trauma untuk berumah tangga karena bercermin dari kegagalan rumah tangga orang tuanya.

Demi Orang Tua/keluarga

Tidak sedikit loh gansis yang menunda pernikahan demi membahagiakan orang tua dan berdalih jika membangun rumah tangga maka kasih sayang akan terbagi. Ketidak cocokan antara keluarga dengan calon pasangan juga acapkali menjadi alasan menuda pernikahan.

Perlukah-Risau

Perlukah Risau Tak perlu risau jika target menikah tidak terwujud, berikut yang perlu diingat oleh para jomblo agar tidak resah karena terlambat menikah/target tidak tercapai :

Tuhan Adalah Penentu Takdir Untukmu

Perlukah-Risau

Hal yang perlu ditanamkan dalam pemikiran para jomblo jika target menikah terlampaui adalah berusahalah senantiasa berbaik sangka pada Sang Khalik, mungkin saja Tuhan sedang mempersiapkan jodoh yang terbaik untukmu. Apa yang menjadi takdir Tuhan itulah yang terbaik, manusia hanya perlu menjalaninya dengan sepenuh hati dan senantiasa berharap dan memohon pada Sang Khalik untuk hidup yang terbaik.

Perlukah Risau Waktu Untuk Mengembangkan Karir Lebih Panjang

Kesendirian bukan berarti alasan untuk tidak mengejar karir terbaik dalam hidup. Justru dengan kesendirian waktu akan lebih banyak untuk diri sendiri. Berbeda dengan mereka yang telah berbeda status tentunya keluarga adalah prioritas dan karir adalah yang kedua.

Menghabiskan Banyak Waktu dengan Orang Tua

Seberapapun banyaknya usia kita, akan tetap menjadi anak kecil di mata orang tua. Semakin lambat menikah maka waktu bersama orang tua akan semakin panjang. Namun sejatinya jangan dijadikan itu alasan ya gansis karena orang tua pastinya ingin menyaksikan kita duduk dipelaminan bersama orang yang kita cintai.

Pernikahan bukanlah perlombaan

Perlukah-Risau

Yang perlu diingat bahwa pernikahan bukanlah tentang perlombaan, cepat tidaknya menikah bukanlah jaminan suatu kebahagiaan.

Perlukah Risau Potret Bahagia di sosial Media Bukanlah Jaminan Kebahagiaan

Di sosial media pasangan acapkali memamerkan kemesraan, dan tidak jarang menimbulkan rasa iri di hati para jomblo. Namun perlu diingat bahwa apa yang dipertontonkan di sosial media bukanlah menjadi tolak ukur kebahagiaan yang sesungguhnya.

Dibaca juga : Lobak Putih Bisa Turunkan Berat Badan

SUMBER : AGEN POKER 

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *