Kisah Para DJ Tempat Hiburan Malam kala Ramadan Tiba

Kisah Para DJ Tempat Hiburan Malam kala Ramadan Tiba

SumoQQLounge – Dentuman musik, alunan lagu, dan badan lemah gemulai yang bergoyang, hampir tidak akan kita temukan lagi pada malam-malam Ramadan. Sebagaimana tahun sebelumnya, di Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Malang menerbitkan aturan tentang larangan bukanya tempat hiburan malam selama Ramadan. Kita akan menyimak kisah para DJ di tempat hiburan malam.

Mungkin, aturan itu juga berlaku di sejumlah daerah di Indonesia. Lalu, bagaimana nasib para pekerja hiburan malam? Dari mana mereka dapat pemasukan? Akankah mereka justru jadi lebih mendekatkan diri pada Ilahi selama Ramadan?

DJ Baby Glow, Tabungan Cukup, Fokus Jadi YouTuber Selama Ramadan

Di Kota Malang, nama DJ Baby Glow sudah tidak asing lagi. Dia sudah menekuni profesi DJ sejak 2012. Saban bulan, DJ Baby Glow rata-rata tampil sebagai DJ di dalam dan di luar kota sebanyak enam kali.

Dalam sekali manggung, DJ Baby Glow mampu kantongi upah Rp 2-4 juta. Penghasilan itu sudah bersih, karena sudah dipotong biaya manajemen dan lain-lain. Lalu, bagaimana aktivitasnya selama bulan suci nanti?

”Untungnya tabungan masih ada dan cukup,” kata DJ Baby Glow.

kisah para dj

Untuk mengisi Ramadan ini, DJ Baby Glow yang kebetulan non muslim, akan mengisi dengan sejumlah kegiatan. Salah satunya mengisi konten YouTube-nya. Kebetulan, baru-baru ini dia membuat chanel dengan nama akun DJ Baby Glow. Subscriber-nya sudah lumayan yakni sebanyak 11.351.

Sebagaimana hobi-nya menjadi DJ, dirinya akan mengisi konten YouTube-nya dengan konten musik dan hiburan.”Kebetulan saya ngajar DJ di sekolah DJ namanya Beatscratch, jadi selain YouTube juga ngajar itu kalau pas Ramadan,” imbuh perempuan 25 tahun ini.

Selama ini, DJ Baby Glow aktif manggung di klub malam Hugos Kafe, Kota Malang. Jadwal rutinnya, minimal dia satu bulan sekali tampil di sana.

”Kalau di rata-rata tampilnya dalam sebulan enam kali, bisa di luar kota juga seperti di Yogyakarta, Samarinda, Batam, Samarinda, dan lain-lain,” imbuh alumnus SMA Corjesu ini.

Selain itu, dirinya santai-santai saja meski bulan Ramadan tempat hiburan tutup total. ”Karena di bulan ramadan jarang ada yang pengeluaran besar,” imbuh perempuan dengan nama lengkap Baby Grace Lorent ini.

”Tapi kalau ngomong pemasukan memang benar-benar menurun kalau Ramadan, karena libur sebulan,” jelasnya.

Baca Juga : Anggita Sari Ogah Berpakaian Seksi Terbuka Saat Nge-DJ

Belghis Annisa, Rehat Selama Ramadan untuk Ibadah dan Menyelesaikan Skripsi

Sementara itu kisah para dj yang kedua, DJ Belghis Annisa Amira, memilih mengisi waktu libur menjadi DJ selama Ramadan dengan melaksanakan kegiatan sosial dengan manajemen-nya, yakni Soul D’Beats.

”Biasanya ada bagi-bagi takjil, sahur on the road, dan lain sebagainya,” kata mahasiswi Fakultas Hukum (FH) Universitas Brawijaya (UB) ini.

Menurut dia, selama ini dirinya menjadikan profesi sebagai DJ hanya hobi saja. Sedangkan untuk urusan keuangan, masih disupport oleh orang tuanya.

kisah para dj

”Saya rata-rata manggung dalam satu bulan sebanyak empat kali,” katanya.

”Untuk pemasukan memang tidak peduli, karena ini hobi saja,” imbuhnya.

Selain itu, dia ingin menjadikan bulan Ramadan ini sebagai momen untuk khusuk beribadah. ”Kan tempat clubbing tutup semua, jadi ini sibuk berkontemplasi,” imbuhnya.

Selain itu, dia juga ingin fokus menggarap skripsi, yang sempat ’tercecer’ karena hobinya tersebut. Saat ini, Beghis sendiri masih masih berstatus mahasiswa semester sepuluh di FH UB.

”Agar cepat lulus,” jelasnya.

Sedangkan untuk urusan menjadi DJ, Belghis mengatakan kalau dia anti minum-minuman keras, meski saat tampil, dia dikelilingi sejumlah orang yang mabuk. ”Jadi ke mana-mana bawanya air mineral,” tandasnya.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *