Hutan Kera Nepa, Menikmati Keindahan Pantai

Hutan Kera Nepa, Menikmati Keindahan Pantai

SUMOQQ Lounge Hutan Kera Nepa, Menikmati Keindahan Pantai dan Sejuknya Hutan Dalam Satu Tempat! Di Madura ada, lho tempat wisata yang nyajikan keindah pantai yang luas sekaligus sejuk sebuah hutan yang juga di huni oleh habibat aslinya. Namanya Hutan Kera Nepa.

Tempat itu lokasi di jalur Pantura (pantai Utara Madura) desa Batioh (tapi lebih kenal dengan desa Nepa), kecamatan Banyuates, kabupaten Sampang.

Meski yang terkenal namanya adalah Hutan Kera Nepa, tapi yang sajikan di tempat wisata ini tidak hanya kesejukan hutan saja, tapi juga keindahan pantai. Pantai ini pun biasa sebut dengan pantai Nepa. Padahal lokasi sebenarnya adalah desa Batioh.

Desa Nepa sendiri ada di sebelah timur atau bersebelahan dengan desa Batioh.

Nama Nepa sendiri konon asal dari cerita bahwa dahulu panjang pesisir pantai (dari desa Nepa sampai desa Batioh). Banyak tumbuh pohon Nipah. Daun dari pohon itu bisa manfaatkan untuk atap.

Oke, aku akan mengulas tentang pantainya dulu …

Pantai Nepa ini sebelah hutan kera Nepa. Aku bilang depan hutan karena masuk gapura hutan, ya pantainya ada belakang punggung kita. Saat keluar dari hutan, pantainya ada di depan mata kita. Hehehehe

Pantai Nepa berbentuk garis melengkung panjang dan hanya ada beberapa pepohonan saja di pesisirnya. Pesisir pantai sangat luas dengan pasir putih coklat, Jika hari cerah sangat panas, karena dikit pohon yang tumbuh di sekitar

Selanjutnya ulasan tentang Hutan Kera Nepa.

Hutan Kera Nepa adalah hutan luas sekitar kurang lebih 4 hektar yang huni oleh segerombolan kera abu-abu.

Dari perkampungan. Hutan ini dipisah sungai air tawar dan tidak lebar sih cuma beberapa meter saja. Jika dari tempat parkir kita mau langsung ke hutan kera, kita bisa menggunakan jembatan yang dibangun atas sungai untuk menyebrang.

Tidak perlu sampai ke dalam hutan jika hanya ingin berjumpa dengan penghuni hutan ini. Karena jika bukan hari-hari besar (lebaran dan libur panjang) kera-kera itu akan bermain sepanjang jembatan dan sekitar gapura masuk hutan.

Menyusuri hutan dengan rasa takut dan rasa waspada karena buntuti atau bisa juga cegat oleh segerombolan kera itu akan lebih seru dan menjadi cerita serta kenangan tersendiri nantinya.

Di ujung hutan jika pas hari lebaran akan ada para nelayan yang menjajakan jasanya untuk menyusuri sungai yang mengelilingi hutan kera ini dengan perahu mereka. Tarifnya tidak mahal, hanya 5 ribu rupiah per orang. Dari atas perahu kita bisa melihat kera-kera yang bergelantungan di pohon dan di sebelah kanan kita akan mendapati pemandangan perahu-perahu nelayan yang terparkir rapi di sepanjang sungai. Karena sungai ini terhubung langsung dengan laut dan muara sungai ini menjadi pemberhentian para nelayan untuk menurunkan hasil tangkapan mereka.

Artikel sebelumnya : Fakta Soal Selasih, Si Kecil yang Mengandung Berbagai Manfaat

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *