Berikut Gejala GERD yang Harus Di waspadai

Berikut Gejala GERD yang Harus Di waspadai

Sumoqq Berikut Gejala GERD yang Harus Di waspadai Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit pencernaan gastroesophageal reflux di sease atau GERD ramai di perbincangkan.

ada 2009, jumlah penderita GERD di Indonesia di perkirakan mencapai 4 juta orang. Angka itu di yakini terus meningkat seiring dengan kecenderungan gaya hidup tidak sehat yang di lakukan masyarakat.

Untuk diketahui, GERD terjadi ketika asam lambung mengalir balik ke kerongkongan. Kondisi ini di kenal dengan istilah refluks.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroentero hepatologi atau endoskopi, Dr dr Tjahjadi Robert Tedjasaputra Sp. PD-KGEH, FINASIM, dari Siloam Hospitals Lippo Village menjelaskan bahwa refluks bisa di picu oleh berbagai hal.

Refluks terjadi akibat adanya gangguan pembersihan asam esofagus atau sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada (hiatal hernia)

Selain itu, refluks asam lambung juga bisa terjadi karena kerusakan katup kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES).

Dr Robert mengatakan, kerusakan fungsi LES di sebabkan peningkatan tekanan intraabdomen dan keterlambatan pengosongan lambung.

Oleh sebab itu, penderita GERD kerap merasa asam dan pahit di lidah atau panas di ulu hati hingga menjalar ke dada (heartburn).

Penderita GERD juga sering merasa mual, kembung, cepat kenyang, sakit ketika menelan (odinofagia), dan sulit menelan (di sfagia). Bahkan, kondisi ini juga bisa menyebabkan produksi cairan ludah berlebih di dalam mulut.

Meski gejalanya cukup mengganggu, penderita GERD biasanya mengabaikan hal tersebut.

Gejala GERD juga bisa terjadi di luar kerongkongan, seperti nyeri dada bukan karena serangan jantung (nonkardiak), batuk kronis, asma, dan peradangan yang menyebabkan pita suara membengkak sehingga suara menjadi serak atau laringitis,” jelas dr Robert.

Diagnosis, penanganan, dan pencegahan

Sebetulnya gejala serupa bisa saja di temukan pada penyakit pencernaan lain. Guna membedakannya, lanjut dr Robert, pelayanan kesehatan akan meminta pasien mengisi kuesioner khusus.

Selain itu, diagnosis GERD juga bisa di lakukan dengan pengukuran tingkat keasaman (pH) kerongkongan atau pH Metri serta pemantauan (monitoring) pH kerongkongan atau pH Impedance.

Pasien juga bisa melakukan PPI Test, yakni uji pemberian obat golongan proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole,” jelas dr Robert.

Namun, dia memperingatkan bahwa semua obat tersebut memiliki efek samping. Oleh sebab itu, pasien di sarankan berkonsultasi dengan dokter.

dr Robert juga meminta penderita GERD untuk mewaspadai obat-obatan yang dapat memperparah kondisi tersebut. Beberapa obat itu di antaranya adalah aspirin, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), dan bisphosphonates.

Jika GERD tidak membaik, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan lebih lanjut, misalnya dengan melakukan pengobatan endoskopi,” kata dr Robert.

Dia juga menyarankan agar masyarakat memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin untuk mengidentifikasi gejala GERD atau penyakit lain. Dengan demikian, gejala tersebut bisa di tangani sedini mungkin sesuai dengan prosedur yang tepat.

Sumber Agen Poker Berkwalitas

Gejala Gerd Parah Waspadai agar Tak Fatal, Berikut Tanda-tandanya dan Obat  yang Direkomendasikan - Tribunpontianak.co.id

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *