Bahaya Oversharing Kehidupan Pribadi di Media Sosial

SUMOQQ LOUNGE Bahaya Oversharing Kehidupan Pribadi Zaman serba digital membuat semua perangkat digital seperti smartphone dan laptop jadi perangkat portabel yang menemani setiap hari manusia. Rasanya gen Z tak lengkap jika tidak mengakses media sosial walau hanya sehari saja. Dari mulai membuat akun, melihat post sampai akhirnya post foto dan tulisan di media sosial.

Tak jarang kehidupan pribadi di jadikan konten menarik oleh para kawula muda. Namun, kamu tak menyadari ada bahaya di balik tren menjadikan konten kehidupan pribadi. Simak bahaya oversharing kehidupan pribadi di media sosial!

Penyalahgunaan identitas oleh orang lain

Pengalaman memang jadi guru yang terbaik. Ketika orang belum mengalami kesulitan setelah melakukan sesuatu, maka mereka belum bisa belajar. Namun, ketika sudah terlanjur di rugikan, barulah sadar dan menyesal.

Oversharing kehidupan pribadi di media sosial akan menyebabkan mudahnya data pribadi di lihat orang. Sehingga tak jarang penyalahgunaan identitas oleh orang lain terjadi pada kamu yang sering mengunggah foto dan video kehidupan pribadi yang berlebihan. Kalau sudah seperti ini, jalur hukum tak terelakkan. Kamu wajib membersihkan nama baik setelah terjadi penyalahgunaan identitas oleh orang lain.

Kecanduan gadget meningkat

Siapa yang gak penasaran, kalau notifikasi handphone terus berdering? Pasti kamu akan langsung membukanya atau paling tidak melirik notifikasi dari unggahan konten yang baru saja kamu post Kamu akan mudah hilang fokus saat melakukan aktivitas di dunia nyata karena media sosial.

Lalu, seiring berjalan waktu, kecanduan gadget pada diri semakin meningkat. Kamu akan terus memegang handphone di mana pun dan kapan pun. Akhirnya, oversharing kehidupan pribadi membuatmu masuk ke dunia digital dan mulai lupa dunia nyata.

Mengakibatkan depresi pada diri

Semakin sering kamu post kehidupan di media sosial, maka semakin banyak orang yang akan berkomentar. Kehidupan menjadi konsumsi publik yang membuatmu mulai tak nyaman. Bahkan sampai hal terkecil juga dikomentari oleh para pengikutmu di media sosial.

Untuk para selebriti, mereka sudah paham rsiiko yang akan dialami setelah oversharing kehidupan pribadi. Berbeda dengan kamu yang baru paham media digital hanya sekelumit. Semakin banyak mendapatkan respons dari followers, kamu akan mengalami depresi. Mengakibatkan depresi pada diri karena komentar negatif dari ribuan tangan

Rawan pencurian dan teror

Maraknya kehidupan pribadi sebagai konten yang viral, membuatmu lupa keamanan. Awalnya mungkin tergiur dengan penghasilan besar yang menjanjikan karena konten. Namun, setelah mengetahui bahaya oversharing, kamu justru akan merasa ketakutan.

Semakin sering kamu share kehidupan pribadi, maka lokasimu mudah dilacak orang. Orang yang berniat jahat, bisa dengan mudah melakukan pencurian karena mengetahui lokasimu yang mudah diakses publik. Tak hanya itu, teror juga bisa kamu alami. Apalagi, jika kamu memiliki haters atau fans fanatik.

Mengalami gangguan narsistik

Yang paling membahayakan yaitu jika kamu menjadi narsistik akibat oversharing kehidupan pribadi. Di awal kamu merasa nyaman, memiliki banyak teman di media sosial. Lalu, mulai melupakan jati diri dan menghilang larut dalam media sosial.

Mengalami gangguan narsistik akan membuatmu lupa kenyataan, terlalu senang pada duniamu sendiri. Kemudian, terlalu senang menjadi orang yang mengagumkan di dunia maya. Akhirnya, kamu kehilangan kepribadian dan lebih senang menjadi orang lain hanya untuk menyenangkan penggemar.

Nah, sekarang kamu sudah mengetahui bahayanya oversharing kehidupan pribadi di media sosial. Jangan acuhkan peringatan orang terdekatmu, apabila kamu terlalu oversharing. Coba beristirahat sejenak dari dunia maya, tidak akan merugikanmu, bukan?

Baca Juga : hal sederhana yang membuat hidup lebih mudah

SUMOQQ GAME KARTU ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA DI ASIA

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *