Alasan Mental Slavery Memicu Kamu Terjebak Quarter Life Crisis

SUMOQQ LOUNGE Kamu mungkin sudah sering kali mendengar istilah quarter life crisis. Psikolog berlisensi Rachel Needle, PsyD, mendefinisikan quarter life crisis sebagai perasaan stres dan ketidakpastian yang sering di picu kebingungan dalam proses menemukan jati diri serta apa yang di inginkan dalam hidup pada usia awal 20-an hingga awal 30-an.

Intinya, setiap orang bisa mengalami fase ini setidaknya sekali dalam hidup, namun, bentuk kondisinya bisa berbeda-beda pada setiap individu. Secara umum, tanda-tandanya seperti bersikap impulsif, sulit mengambil keputusan, merasa tidak punya arah hidup, di penuhi kecemasan akan masa depan, hingga perasaan insecure yang menguasai diri. Apakah kamu sedang merasakannya? Maka, berhati-hatilah!

Membuatmu menjalani hidup dalam mimpi orang lain bukan diri sendiri

Kamu tidak pernah akan merasa benar baik-baik saja jika selama ini tujuan hidupmu demi membahagiakan orang lain. Padahal, kamu sendiri juga sangat berhak menentukan arah hidup dan passion yang benar-benar kamu inginkan. Meski mungkin awalnya kamu merasa puas karena kesuksesanmu membuat orang lain senang, tetapi pada akhirnya kamu bisa jadi akan merasa tersesat dalam hidup.

Kamu mungkin tidak lagi bergairah karena pada dasarnya bukan itu yang kamu mau. Kamu pun merasa ada yang salah dengan di rimu sendiri, di mana artinya ekspektasimu bahagia karena sukses itu ternyata salah. Kondisi ini akan berujung pada kekecewaan terhadap masa muda. Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama seseorang mulai alami quarter life crisis.

Membuatmu berpikir bahwa hidup adalah perlombaan

Jangan menilai pencapaian yang ada dalam hidup kamu berdasarkan pencapaian hidup yang kamu lihat dari orang lain. Sayangnya, saat ini mental kita seakan semakin di perbudak dengan keberadaan media sosial. Membandingkan apa yang sudah orang lain miliki dengan apa yang kita miliki seakan sudah menjadi kebiasaan. Padahal, perjalanan hidup orang berbeda. Suka duka yang di alami setiap individu pun tidak sama.

Itulah mengapa Tuhan memberikan jawaban atas perjuangan yang orang lalui juga dengan cara dan waktu berbeda-beda. Jika kamu melihat seorang pemuda yang baru berusia 23 tahun sudah punya pasangan, mendapatkan beasiswa luar negeri, hobinya jalan-jalan dan nonton konser, mungkin karena memang ia sudah berletih-letih berusaha lebih dahulu lagi daripada orang lain. Mungkin juga karena sebelumnya kehidupannya sudah sangat sulit hingga itulah hadiah yang di berikan Tuhan.

Membuatmu kesulitan membuat keputusan penting sendirian

Ketika kamu berada dalam masa awal dewasa, tekanan hidup seakan datang bersamaan. Semua itu semakin terasa sulit karena kamu di kuasai oleh perbudakan mental sehingga kamu sering kali menerima begitu saja perasaan dan pikiran negatif yang datang tersebut secara mentah-mentah. Akhirnya, kamu selalu sulit membuat keputusan dalam hidup, terutama keputusan besar yang berkaitan dengan pasangan atau karier.

Dalam pikiranmu kamu tidak akan bisa memutuskan tanpa adanya dukungan atau saran dari orang-orang di sekitarmu. Sebenarnya meminta saran ini tidak salah, namun, ingat jika saran itu hanyalah preferensi. Kamu tidak bisa menjadikannya sebagai acuan utama untuk mengambil keputusan. Orang lain bisa saja mengatakan kamu tidak mungkin bisa belajar ke luar negeri karena kamu pemalu.

Menghambatmu dari menjadi versi terbaik diri

Kamu mungkin tidak akan pernah selesai dengan fase quarter life crisis selama terus di perdaya oleh mental slavery. Keinginanmu memulai usaha terbaik untuk memutuskan apa yang kamu inginkan dalam hidup itu bisa terhalang dengan suara-suara negatif yang ada. Suara-suara itu bisa berasal dari tekanan eksternal, seperti dari keluarga, pasangan, hingga tekanan internal yang berasal dari pemikiran buruk yang ada di dalam diri kamu. Akhirnya, kamu justru menyembunyikan berbagai potensi yang sebenarnya kamu miliki dalam diri.

Baca juga : pentingnya beri apresiasi untuk anak tumbuhkan motivasi

SUMOQQ SITUTS GAME ONLINE TERBAIK & TERPERCAYA DI ASIA.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *