5 Pemain Pinjaman Leipzig yang Gagal Bersinar

5 Pemain Pinjaman RB Leipzig yang Gagal Bersinar, Ada Carvalho
5 Pemain Pinjaman Leipzig yang Gagal Bersinar

PKV SLOT 5 Pemain Pinjaman Leipzig yang Gagal Bersinar di kenal dengan reputasinya sebagai klub penghasil pemain-pemain berbakat. Klub berjuluk Die Roten Bullen itu telah mengorbitkan talenta hebat, seperti Josko Gvardiol hingga Dayot Upamecano. Hal ini didukung dengan kebijakan transfer RB Leipzig yang mumpuni.

Namun, di balik rekam jejak transfer yang sukses itu, RB Leipzig juga pernah melakukan kesalahan. Beberapa rekrutannya malah gagal bersinar, khususnya para pemain yang bergabung dengan status pinjaman. Mereka tak mampu menemukan bentuk permainan terbaiknya bersama RB Leipzig.

1. Petualangan Emile Smith Rowe di RB Leipzig berlalu begitu saja

Emile Smith Rowe merupakan lulusan akademi Arsenal. Sebelum promosi ke skuad utama, ia sempat di pinjamkan kepada klub lain untuk mengasah jam terbang dan pengalaman. Klub pertama yang meminjam jasanya itu adalah RB Leipzig. Smith Rowe direkrut Die Roten Bullen pada musim dingin 2019. Ia di pinjam hingga akhir 2018/2019.

Sayangnya, kiprah Smith Rowe tidak menunjukkan perkembangan signifikan di sana. Alih-alih meraup porsi bermain yang cukup, Smith Rowe justru menjadi cadangan. Ia hanya tampil sebanyak dua kali karena persaingan ketat di lini tengah RB Leipzig. Smith Rowe lantas dikembalikan kepada Arsenal dengan catatan yang kurang mengesankan di Jerman.

2. Ethan Ampadu menambah kedalaman di lini belakang RB Leipzig, tetapi jarang di turunkan

RB Leipzig di kenal dengan kehebatannya memoles bek-bek muda berbakat, salah satunya Dayot Upamecano. Hal tersebut menjadi alasan utama Chelsea meminjamkan bek muda mereka, Ethan Ampadu, ke RB Leipzig pada 2019/2020. Ampadu datang ke Red Bull Arena untuk berkembang setelah tak masuk ke dalam skema Chelsea.

Skuad RB Leipzig yang di penuhi bakat-bakat muda sebenarnya bisa menjadi modal bagus bagi Ampadu. Meski begitu, kualitasnya tak berkembang dengan baik. Ampadu gagal mendapatkan kepercayaan sebagai pilihan utama di jantung pertahanan RB Leipzig. Secara keseluruhan, ia hanya tampil tujuh kali di semua ajang. Alhasil, RB Leipzig tak tertarik untuk menebusnya secara permanen.

3. Justin Kluivert kesulitan beradaptasi

Justin Kluivert mulai kehilangan tempat di skuad utama sejak 2020/2021. Ia tak masuk ke dalam rencana jangka panjang Il Giallorossi. Oleh sebab itu, Kluivert memutuskan pindah demi jaminan bermain secara reguler. Dari berbagai pilihan, ia akhirnya sepakat hengkang ke RB Leipzig. Kluivert di pinjam Die Roten Bullen selama 1 musim.

RB Leipzig merupakan klub Bundesliga Jerman pertama yang di belanya. Itu sebabnya anak dari Patrick Kluivert ini kesulitan dalam beradaptasi. Performanya cenderung tak stabil di lini depan RB Leipzig. Selama masa pinjaman, Kluivert hanya sanggup mencetak 4 gol dan 1 assist dari 27 penampilan. Ia akhirnya dipulangkan ke AS Roma. Namun, Kluivert kembali dipinjamkan. Ia dilepas ke klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice.

4. Abdou Diallo harus berurusan dengan masalah cedera

Revolusi besar-besaran di skuad Paris Saint-Germain memakan banyak korban. Beberapa pemain Les Parisiens harus angkat kaki karena tak menjadi pilar utama, termasuk Abdou Diallo. Ia gagal mendapatkan kepercayaan dari manajemen untuk memperkuat sektor pertahanan. Alhasil, Diallo di pinjamkan ke RB Leipzig pada 2022/2023.

Pindah ke RB Leipzig tak menjadi jaminan berarti untuknya agar tampil secara rutin. Opsi bek tengah yang gemuk menghadirkan persaingan ketat. Tak hanya itu, Diallo juga di landa cedera sehingga performanya kurang maksimal. Ia hanya bermain sebanyak 15 kali di semua ajang. Jasanya tidak di tebus permanen RB Leipzig. Setelah kembali ke PSG, ia langsung di lepas ke klub Qatar, Al-Arabi SC.

5. Fabio Carvalho punya potensi yang gagal di eksplorasi RB Leipzig

Fabio Carvalho di nilai sebagai aset berharga Liverpool. Namun, The Reds belum bisa memberikannya jaminan menit bermain yang cukup. Oleh sebab itu, opsi pinjaman di tempuh agar kualitas Carvalho dapat berkembang dengan baik. Dari sejumlah tawaran yang ada, Liverpool memilih RB Leipzig sebagai tempat ideal bagi Carvalho untuk menjalani peminjaman.

Carvalho di pinjam Die Roten Bullen pada musim panas 2023. Rekam jejak RB Leipzig yang gemar mengorbitkan pemain muda berbakat menjadi alasan terkuat di rinya dilepas ke sana. Sayangnya, hal itu tak benar-benar terjadi. Carvalho malah kekurangan menit bermain. Ia gagal tampil reguler karena tidak di andalkan oleh sang manajer, Marco Rose. Carvalho hanya bermain sebanyak 15 kali dan 9 di antaranya sebagai pemain pengganti. Durasi peminjamannya lantas di potong hingga Januari 2024.

RB Leipzig tak selalu menjadi tujuan tepat bagi para pemain untuk mengembangkan kariernya. Kelima pemain di atas membuktikan bahwa Die Roten Bullen juga pernah membuat kebijakan transfer yang tak menguntungkan bagi mereka.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *