Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

SUMOQQLOUNGE – Kerja sama Jose Mourinho dan AS Roma akhirnya tuntas di musim 2023/24 ini. Manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontrak sosok asal Portugal itu lebih cepat.

“AS Roma mengumumkan jika Jose Mourinho dan staf kepelatihannya segera meninggalkan klub,” tulis pernyataan resmi klub.

Kepergian Mourinho ini sejatinya memang sudah di prediksi sejak awal musim 2023/24. Menilik apa yang terjadi selama dia menangani AS Roma, memang sudah sejatinya dia pergi dari Olimpico. Tak ada perubahan signifikan yang terjadi.

1. AS Roma tidak menggigit di Serie A

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Sejak menangani AS Roma pada musim 2021/22, Mourinho urung membawa tim Ibu Kota Italia itu tampil menggigit di Serie A. Jangan bersaing menuju gelar juara. Finis di zona Liga Champions saja mereka tak mampu di bawah Mourinho.

Pada musim 2021/22, AS Roma hanya mampu finis di peringkat enam, di bawah Juventus di posisi empat dan saudara sekota mereka sendiri, Lazio. Alhasil, mereka hanya berhak mentas di Liga Europa musim 2022/23.

Memasuki musim 2022/23, AS Roma tak membaik di Serie A. Mereka masih finis di peringkat enam, kalah jauh dari saudara sekota mereka, Lazio, yang finis kedua. Mereka juga kalah dari Atalanta dan AC Milan, yang menduduki peringkat lima dan empat.

Teraktual, sebelum Mourinho mengakhiri kerja sama pada pertengahan musim 2023/24, dia tak bisa membawa Roma ciamik di Serie A. Bahkan, kini mereka terkapar di peringkat sembilan, kalah dari Bologna, Lazio, Atalanta, dan Fiorentina.

2. Hanya menyumbang satu trofi, itu pun level tiga Eropa

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Memang Mourinho tidak bisa membawa AS Roma bersaing di Serie A hingga musim 2023/24. Namun, perlu dicatat bahwa di bawah asuhannya, Roma sukses menggamit trofi Conference League 2021/22, usai mengalahkan Feyenoord di final.

Buah dari catatan ini, Roma jadi tim Italia terakhir setelah Inter Milan 2009/10, yang mampu meraih trofi kompetisi Eropa. Namun, perlu diketahui juga bahwa Conference League merupakan kompetisi level tiga Eropa, beda dengan Inter yang menjuarai Liga Champions.

Buktinya, pada musim 2022/23, Mourinho gagal mengulangi capaian apiknya di kompetisi Eropa bersama Roma. Bersua Sevilla di final Liga Europa, Roma kalah di babak adu penalti dengan skor 1-4.

Jadi, selama dua setengah musim di Roma, Mourinho hanya bisa mempersembahkan satu trofi. Sebuah capaian yang tentu tidak bisa dibilang ciamik bagi sosok sekelas Mourinho.

3. AS Roma butuh perubahan

Sudah Semestinya Jose Mourinho Pergi dari AS Roma

Duo pemilik Roma, Dan dan Ryan Friedkin, berujar bahwa Mourinho membawa gairah selama menangani tim. Banyak sekali gimik yang dia lakukan, mulai dari menyanyikan chant hingga menaiki vespa di awal kedatangannya. Namun, Roma butuh perubahan.

“Kami akan selalu mengenang masa-masa manis saat dia (Mourinho) menangani Roma. Tetapi, kami percaya bahwa tim juga butuh perubahan segera, menuju ke arah yang lebih baik,” ujar Dan dan Ryan, dilansir Football Italia.

Ya, memang sudah semestinya AS Roma dan Jose Mourinho mengakhiri kerja sama. Tak ada perubahan signifikan yang dibawa sosok asal Portugal itu di Olimpico.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *