Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia

Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia

SUMOQQ Lounge Satwa Liar Penghuni Antarktika, Ekosistem Terdingin di Dunia Kehidupan di Antarktika memiliki keunikan tersendiri. Meskipun memiliki iklim dingin dan cuaca ekstrem, Antarktika penuh dengan satwa liar yang menghuni ekosistemnya. Hewan-hewan ini mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan terdingin di dunia. Dilansir dari World Atlas, kurangnya populasi manusia di Antarktika membuat satwa liar bisa hidup bebas tanpa terancam perburuan. Namun, efek pemanasan global dan faktor perubahan iklim yang tak menentu mengancam kehidupan satwa ini. Berikut deretan satwa liar yang mendiami kawasan Antarktika. 

1. Paus pembunuh atau orca

Paus pembunuh atau orca adalah mamalia laut karnivora yang termasuk anggota terbesar lumba-lumba. Menurut Konservasi Paus dan Lumba-lumba, orca jantan berbobot 10.000 kilogram,  betina 7.500 kilogram, dan betis mencapai 180 kilogram. Panjang tubuh orca jantan mencapai 9,8 meter, betina 8,5 meter, dan betis 2 meter.

Paus ini berwarna hitam sebagian besar, warna putih di perut, patch putih diatas dan belakang mata, dan patch abu-abu dibelakang sirip. Orca memakan anjing laut, singa laut, ikan, kura-kura dan burung. Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA),  kedewasaan orca jantan dimulai pada usia 15 tahun, tetapi secarafisik mereka matang untuk kimpoi di usia 21 tahun. 

2. Satwa Liar Penghuni Adelie Penguin

Adelie penguin adalah burung yang bermigrasi dan menempati wilayah selatan seperti South Shetland, South Orkney, South Sandwich dan Bouvetoya. Seekor penguin jantan memiliki berat 5,4 kilogram dan betina 4,7 kilogram. Menurut ARKive Initiative, penguin adelie memiliki kepala hitam dengan bulu berujung biru dan kaki berwarna abu-abu merah muda. Menurut National Geographic, satwa ini mahir dalam berenang. Untuk mendapatkan makanan mereka mampu menyelam hingga 175 meter ke dalam air. Penguin Adelie bisa bertahan hidup di alam liar hingga 20 tahun. 

3. Teripang

satwa-liar-penghuni-antarktika

Teripang termasuk dalam echinodermata. Tubuhnya berbentuk mentimun dengan tentakel kecil seperti kaki tabung. Menurut National Wildlife Federation, spesies teripang dibagi menjadi merah, hijau tua, dan hitam. Hewan ini hidup didasar laut dan kadang mengubur dirinya sendiri, sehingga disebut cacing tanah laut.

4. Satwa Liar Penghuni Paus Biru

Paus biru Antarktika merupakan salah satu hewan terbesar di dunia. Menurut Konservasi Paus dan Lumba-lumba, seekor paus jantan biru memiliki berat 150.000 kilogram dan seekor betina memiliki berat 180.000 kilogram. Kepala paus biru mencapai seperempat dari panjang tubuhnya, dan memiliki tubuh ramping disertai dengan bintik-bintik pucat dipunggungnya. Warna kulitnya lebih pucat atau putih, tetapi terlihat kuning karena ganggang. Menurut National Geographic, dalam kondisi tenang hewan ini bisa mendengar erangan dan denyut nadi satu sama lain. Umur paus biru bisa mencapai 80 – 90 tahun. 

5. Satwa Liar Penghuni Burung Petrel Salju

satwa-liar-penghuni-antarktika

Burung petrel salju adalah dua subspesies yang semuanya burung putih dengan mata gelap, paruh hitam dan kaki abu-abu. Spesies Antarktika ini mudah bergaul dan terbang bebas menyerupai kelelawar. Menurut ARKive Initiative, bobot tubuhnya mencapai 260 hingga 460 gram, dan panjang mencapai 30 sentimeter hingga 40 sentimeter. Menurut New Zealand Birds Online, dalam celah sarang petrel salju mampu menyemprotkan minyak berbau busuk kemulutnya dan melawan musuh dengan sayapnya. Petrel salju dapat hidup hingga 20 tahun. 

Dibaca Juga : Manfaat Mengonsumsi Biji Nangka untuk Kesehatan

SUMBER :  Agen Poker

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *