Menakjubkan Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi

7 Manfaat Menakjubkan Daun Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi
Menakjubkan Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi

Website terbesar dan terpercaya Menakjubkan Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi Daun kelor telah diakui memiliki berbagai khasiat di bidang kesehatan, seperti untuk mengatasi anemia, alergi, kondisi tiroid, migrain, bahkan infeksi. Kabar baiknya, berbagai penelitian telah menunjukkan adanya manfaat daun kelor untuk ibu hamil.

Selain itu, bayi dalam kandungan juga bisa merasakan manfaat daun kelor selama periode sebelum dan setelah kelahiran. Tanpa berlama-lama, mari kita telusuri apa saja kebaikan dari konsumsi daun kelor untuk ibu hamil dan calon bayi.

Melindungi tubuh dari efek stres

Kortisol adalah hormon stres paling umum yang di miliki tubuh. Hormon ini berdampak negatif pada sistem saraf, jadi sangat penting untuk mengontrol kadar kortisol dalam tubuh.

Dil ansir Moringa Vinga, ada penelitian yang menunjukkan keefektifan daun kelor dan suplemen zat besi dalam mengendalikan kortisol pada ibu hamil. Data memperlihatkan bahwa ibu hamil yang rutin mengonsumsi daun kelor mengalami penurunan kadar kortisol yang lebih besar dib andingkan ibu hamil yang mengonsumsi zat besi.

Membantu meredakan masalah pencernaan

Banyak ibu hamil yang mengeluhkan mengalami sembelit, diare, kram, dan perut kembung selama masa kehamilan. Daun kelor memiliki kandungan serat sekitar 9 persen yang bisa membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Pencernaan yang lebih baik membantu menghilangkan zat berbahaya seperti parasit dan bakteri dari saluran usus. Selain itu, daun kelor mengandung vitamin B yang membantu mencegah terjadinya masalah pencernaan lebih lanjut.

Meningkatkan produksi ASI

Hingga saat ini, studi yang meneliti kaitan antara laktasi dan konsumsi daun kelor berfokus pada subjek hewan yang menghasilkan temuan baik.

Studi dalam Journal of Advanced Veterinary and Animal Research tahun 2020 menunjukkan bahwa daun kelor meningkatkan produk susu pada sapi perah hingga mampu menggantikan diet konsentrat utuh sebelumnya. Hasil serupa juga dit emukan dalam penelitian terhadap tikus dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies tahun 2020.

Meningkatkan energi

Daun kelor telah lama dip uji sebagai suplemen nutrisi karena kandungan berbagai vitamin dan mineral. Daun kelor memiliki nutrisi yang terdiri dari protein, zat besi, serat, kalium, kalsium, magnesium, dan vitamin A, B2, B12, dan C.

Sementara tingkat nutrisinya tergantung variasi produk kelor (bubuk, kapsul, dll.), setiap lembar daun kelor mengandung hampir 30 persen protein. Selain itu, daun kelor juga rendah lemak, jadi cocok untuk nutrisi tambahan bagi pola makan yang ramah jantung.

Membantu melawan radikal bebas

Radikal bebas adalah sel tidak stabil yang bisa menyebabkan kerusakan besar di dalam tubuh. Interaksi radikal bebas di dalam tubuh sering dis ebut sebagai stres oksidatif.

Untuk melawan radikal bebas ini, makanan dan suplemen yang mengandung antioksidan adalah pilihan terbaik. Nah, selain memiliki vitamin dan mineral, antioksidan tingkat tinggi juga ditem ukan dalam daun kelor.

Menambah hemoglobin dalam darah

Kandungan gizi seperti zat besi dan asam folat menjadi lebih penting selama kehamilan berlangsung. Keduanya bisa didap at dari daun kelor dalam jumlah tergolong tinggi.

Beberapa penelitian terhadap daun kelor dila kukan untuk mengetahui bagaimana itu berpengaruh terhadap kadar hemoglobin tubuh. Hemoglobin adalah indikator yang baik dari tingkat zat besi yang dim iliki oleh ibu hamil.

Mendorong pertumbuhan bayi baru lahir

Sebuah studi membandingkan dampak penggunaan bubuk daun kelor, ekstrak daun kelor, dan kapsul asam folat pada pertumbuhan bayi baru lahir. Suplemen-suplemen tersebut diberikan kepada ibu hamil selama 3 bulan terakhir kehamilan dan 1 bulan setelah melahirkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi dalam kelompok yang mendapat nutrisi dari suplemen daun kelor, mengalami tingkat malnutrisi, stunting, dan wasting (kondisi ketika berat badan anak menurun, sangat kurang, atau bahkan berada di bawah rentang normal) yang lebih rendah.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *