Bukan Cuma Celana Ketat, Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan

SumoQQ Lounge Bukan Cuma Celana Ketat, Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan Umumnya gatal pada kemaluan di sebabkan oleh pengunaan celana yang terlalu ketat. Namun kondisi lain seperti iritasi, infeksi jamur, dan kutu kelamin ternyata juga bisa memicu kondisi ini, lho!

Bukan Cuma Celana Ketat, Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan

Bukan Cuma Celana Ketat, Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan Ini 5 Penyebab Gatal pada Kemaluan Sensasi gatal pada area kemaluan merupakan hal yang cukup lumrah untuk terjadi. Pada umumnya, gatal-gatal ini di sebabkan oleh celana yang di pakai. Celana yang terlalu ketat atau bahan celana yang terlalu kasar dapat memicu sensasi gatal dan sehingga mengganggu kenyamanan.

Meskipun gatal-gatal dapat hilang dalam waktu singkat, bukan berarti masalah kulit ini dapat di sepelekan. Gatal-gatal yang gampang hilang biasanya tidaklah berbahaya. 

Namun, apabila gatal-gatal tersebut di sertai dengan pembengkakan dan sensasi gatal yang tidak kunjung hilang, ada kemungkinan terdapat gejala kronis yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

Lantas, apa saja penyebab gatal-gatal pada kemaluan?

Penyebab Gatal di Sekitar Area Kemaluan

Area kemaluan merupakan area yang sensitif sehingga apabila timbul sensasi gatal, tentu akan mengganggu keseharian. Penyebab gatal pada kemaluan pun bisa berbeda-beda antara pria dan wanita. 

Pada wanita, biasanya gatal-gatal di area kemaluan di picu oleh faktor internal seperti kondisi kulit yang terinfeksi jamur. Sedangkan pada pria, mayoritas penyebabnya adalah faktor eksternal. Contohnya seperti penumbuhan rambut yang tumbuh ke dalam area pangkal penis, iritasi yang di sebabkan oleh sabun, pewangi, atau bahan pakaian, dan balanitis (infeksi kulup atau kepala penis). 

Berikut adalah penjelasannya:

1. Vaginosis bakterialis

Merupakan penyakit kelamin yang menyerang wanita. Kondisi ini di tandai dengan pertumbuhan berlebih bakteri normal di vagina. Biasanya, gejalanya adalah peningkatan cairan vagina yang memiliki bau amis, serta cairan tipis dan berwarna abu-abu atau putih. Wanita yang menderita vaginosis bakterialis juga lebih rentan terhadap infeksi menular seksual lainnya.

2. Infeksi jamur

Infeksi jamur atau disebut juga kandidiasis biasanya disebabkan karena area sekitar kemaluan terlalu lembab, sehingga keseimbangan antara bakteri dan vagina pun terganggu. Tidak hanya menimbulkan sensasi gatal, pembengkakan pada vulva dan keputihan yang tidak normal pun dapat terjadi. 

3. Iritasi

Iritasi biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penggunaan sabun atau deterjen yang terlalu keras, pakaian dalam yang terlalu ketat, atau penggunaan lotion yang mengandung bahan kimia tertentu. Selain itu, keringat yang berlebihan juga dapat menyebabkan iritasi.

4. Kutu kelamin

Pediculosis pubis, atau lebih sering disebut sebagai kutu kelamin, adalah parasit yang dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan munculnya benjolan berwarna kemerahan di area kemaluan. Karena memiliki sifat parasit, kutu kelamin juga dapat menular melalui hubungan seksual. 

5. Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual

Penyakit menular seksual bisa menimbulkan gejala seperti perih, gatal, dan terbakar di sekitar kelamin. Gejala chlamydia biasanya lebih parah pada wanita sedangkan gonore berisiko tinggi untuk pria. 

Tidak hanya kedua penyakit menular seksual tersebut saja, penyakit lain seperti herpes juga sering memicu munculnya benjolan kecil di area kemaluan.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *