alasan Jangan Mencari Pinjaman buat Orang Lain

SUMOQQ LOUNGE alasan Jangan Mencari Pinjaman Punya jiwa penolong tentu sangat baik sebab demikianlah seharusnya dalam hubungan antarmanusia. Kamu gak boleh terlalu egois sampai menolak untuk membantu orang lain bahkan ketika di rimu mampu melakukannya dengan cukup mudah. Pertolonganmu dapat amat memengaruhi kehidupan seseorang.

Hanya saja, membantu siapa pun juga mesti di iringi dengan sikap yang bijak. Apalagi bila terkait dengan pinjam-meminjam sesuatu. Sebaiknya kamu tidak mencarikan pinjaman apa pun buat orang lain.

Tanggung jawabmu atas barang pinjaman amat besar dan pemberi pinjaman tak mau tahu mengenai siapa yang sesungguhnya memakainya. Pemberi pinjaman uang hanya tahu kamulah yang mesti bertanggung jawab. Lebih jelasnya, berikut kelima alasan jangan mencari pinjaman uang buat orang lain, kalau bisa tak perlu terlibat sejauh itu!

Kalau dia gak bisa bayar, kamu yang d ikejar-kejar penagih utang

Pinjaman yang paling sering di perlukan orang dewasa adalah uang. Jumlahnya bisa kecil atau besar, tetapi akan sama merepotkannya bila teman atau saudaramu ternyata gak mampu atau malah tak mau membayarnya. Namamu telanjur di catat oleh pemberi pinjaman.

Artinya, kamu yang bakal terus di kejar-kejar penagih utang buat melunasinya. Mereka tidak peduli dengan ceritamu tentang uang tersebut sesungguhnya buat siapa dan kamu cuma menjadi perantaranya. Stresmu pun menjadi dobel.

Satu sisi, di rimu stres karena di kejar-kejar penagih utang yang dapat bersikap kasar. Di sisi lain, kamu juga mulai kehabisan kesabaran saat menagih teman atau saudara yang memakai uangnya. Apa pun yang sesungguhnya terjadi, di rimu yang bakal di perkarakan jika pinjaman tetap tidak di lunasi.

Jika barang rusak atau hilang, di rimu juga yang mesti mengganti

Pinjaman berupa uang memang paling sering bermasalah. Akan tetapi, ini gak berarti pinjaman berupa barang akan lebih aman. Bila di rimu mencarikan pinjaman barang buat orang lain, siapa yang mampu menjamin barang tersebut kembali dalam keadaan baik seperti semula?

Bagaimana kalau barang itu bukan cuma rusak melainkan hilang? Makin mahal harganya makin pusing pula kamu di buatnya. Sebagai contoh, seseorang membutuhkan pinjaman mobil dan di rimu kenal dengan pemilik usaha rental kendaraan.

Alih-alih hanya memberikan nomor orang tersebut, kamu sampai meminjam kendaraan atas namamu. Jika di jalan nanti terjadi kecelakaan, pencurian mobil, atau malah kawanmu ternyata melarikannya; di rimu dalam masalah besar. Pasti kamu yang di minta membayar ganti rugi atau malah di tuduh berkomplot dengannya dalam pencurian kendaraan.

Kamu tak tahu alasan sesungguhnya dari kebutuhannya meminjam sesuatu

Jangan terlalu polos dan menganggap semua orang sejujur di rimu. Ketika kamu memerlukan sesuatu dari orang lain, di rimu barangkali amat terbuka dalam menjelaskan alasan-alasan. Namun, orang lain belum tentu demikian. 

Bahkan seandainya dahulu kamu mengenalnya sebagai orang yang begitu jujur, belum tentu sifatnya masih sama bertahun-tahun kemudian. Seiring pengaruh pergaulan serta tingginya kebutuhan hidup atau gaya hidup, siapa pun dapat mengalami perubahan sifat. Demi mendapatkan pinjaman uang misalnya, seseorang bisa merekayasa alasan untuk memperoleh simpati.

Contohnya, dia bilang padamu butuh uang yang tak sedikit buat merintis usaha. Kamu pun berbaik hati mencarikannya pinjaman. Saat bulan demi bulan berlalu dan tidak ada kabar tentang kelanjutan rencana usaha tersebut, ia berkata usahanya gagal serta balik modal saja tidak. Padahal, uangnya sama sekali bukan buat merintis usaha, melainkan bersenang-senang saja.

Dia bakal datang terus padamu dengan berbagai kesulitannya

Kalau kamu sanggup, tentu semua ini menjadi kesempatanmu buat kembali menolongnya. Akan tetapi, dirimu hanya manusia biasa yang bisa merasa lelah bila terlalu diandalkan oleh orang lain. Lebih-lebih saat kondisimu sedang kurang baik, tetapi ia seperti hanya fokus pada berbagai keluhannya dan diakhiri dengan permintaan tolong yang itu-itu saja.

Beberapa waktu yang lalu kamu sudah meminjamkan uang buatnya, sekarang dia minta lagi padahal pinjaman kemarin pun belum dibayarnya. Pun kecenderungannya bakal tambah parah, seperti permintaan pinjaman yang makin besar. Masa kamu bakal terus menggunakan namamu buat mencarikannya pinjaman?

Selain urusannya bertambah rumit, kamu malah menjadi lebih sibuk memikirkan berbagai problemnya ketimbang hidupmu sendiri. Lama-lama kamu akan stres juga dan merasa terganggu oleh setiap kedatangan atau teleponnya. Dirimu telah tahu maksud di balik usahanya mendekatimu kembali.

Siapa yang butuh harus bicara sendiri

Tidak mencarikan pinjaman apa pun buat orang lain tak bermakna kamu gak mau membantunya. Dirimu masih dapat menolongnya secara tidak langsung. Kalau dia butuh pinjaman dana, rekomendasikan lembaga yang tepercaya dan tidak akan menjeratnya dengan bunga tinggi.

Apabila ia memerlukan pinjaman barang yang tak kamu miliki, sarankan untuknya mencoba mencarinya di sejumlah tempat yang menyewakan barang tersebut. Dirimu tidak perlu turun langsung dan menjadi peminjam. Biarkan orang yang membutuhkan sesuatu berbicara sendiri pada pemberi pinjaman.

Cara ini bikin kamu tetap aman sebab gak bakal terbawa-bawa dalam persoalan yang mungkin timbul di kemudian hari. Ke depan, jika teman atau saudaramu kembali butuh sesuatu juga bisa langsung pergi sendiri ke sana. Masalahnya segera terselesaikan tanpa kamu ikut direpotkan.

Pinjam-meminjam membutuhkan rasa saling percaya dan bertangggung jawab yang tinggi. Dirimu tak perlu membantu kawan atau saudara hingga berurusan dengan pihak lain. Ingat, jangan mencari pinjaman untuk orang lain, ya. Tolong secukupnya saja dan selebihnya biarkan mereka mengurusnya sendiri supaya kamu gak berpotensi merugi setelahnya.

Baca Juga : manfaat-minum-yogurt-bagi-kesehatan-tubuh-kita

SUMOQQ GAME KARTU ONLINE TERBAIK DAN TERPPERCAYA DI ASIA

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *