Penyebab Stunting Pada Anak

SumoQQLoungeStunting pada anak bukanlah hal sepele, sebab berdampak buruk. Bunda, kenali penyebab stunting pada anak berikut ini agar bisa di cegah!

Dampak stunting pada anak umumnya menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak seumurannya. Selain berdampak pada tinggi badan, kemampuan belajar anak cenderung lebih rendah serta anak jadi rentan terhadap penyakit.

Penyebab Stunting pada Anak

Berikut ini penyebab terjadinya stunting atau keadaan tubuh sangat pendek atau kecil pada anak. Hindari risiko stunting untuk masa depan anak.

Kadar Gizi Buruk Sejak Masa Kehamilan

Ketika kehidupan di mulai di dalam rahim, embrio yang sedang berkembang bergantung pada makanan yang di konsumsi ibu untuk mendorong pertumbuhan, dan ini berlanjut setelah kelahiran melalui proses menyusui.SUMOQQ

Kemungkinan stunting untuk bayi meningkat jika ibu terinfeksi malaria, cacingan, atau HIV/AIDS. Wanita yang menderita hipertensi selama kehamilan ada kemungkinan mengalami komplikasi yang meningkatkan risiko berat badan bayi di bawah rata-rata dan kelahiran prematur.SUMOQQ

Lingkungan Tidak Mendukung

Kelalaian atau ketidakhadiran pengasuh dapat menyebabkan kebutuhan makan anak tidak maksimal dan kesempatan bagi anak untuk bermain dan belajar menjadi lebih sedikit, keduanya berpotensi menghambat pertumbuhan dan perkembangan si kecil.SUMOQQ

Kurangnya Makanan Pendamping ASI (MPASI)

Mulai usia 6 bulan, kebutuhan anak akan energi dan nutrisi tidak cukup di sokong dari asupan ASI saja. Solusinya adalah menggabungkan pemberian ASI dengan makanan pelengkap.

Bunda bisa kombinasikan makanan seperti sereal dan makanan pokok lainnya, buah-buahan dan sayuran halus, susu dan telur, serta ikan dan daging.

Oleh sebab itu, kurangnya asupan MPASI adalah salah satu penyebab stunting pada anak.

Masalah Kebersihan Makanan dan Air

Penyebab stunting pada anak selanjutnya datang dari masalah kebersihan makanan dan air yang tidak terjamin. Makanan dan air yang terkontaminasi oleh polutan lingkungan atau yang disebut mikotoksin.

Bahan kimia berbahaya yang diproduksi oleh jamur pada makanan sisa, dapat menyebabkan infeksi yang menghambat pertumbuhan.

Hal-hal sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun menggunakan air bersih dan memastikan kondisi sanitasi dapat meminimalkan risiko infeksi seperti diare, yang menghentikan anak-anak dari pertumbuhan yang baik.SUMOQQ

Tidak Mendapat ASI Eksklusif

World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa ibu mulai menyusui dalam waktu satu jam setelah kelahiran, kemudian secara eksklusif menyusui bayi mereka sampai usia enam bulan.

Akan lebih baik jika bisa melanjutkan menyusui sampai anak bunda mencapai usia dua tahun atau lebih. Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki kemungkinan lebih besar mengalami stunting.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *