5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang

SumoQQLounge – 5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang  Gigi berlubang merupakan penyakit rongga mulut yang di sebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans. Saat kambuh, saraf pada gigi berlubang mengirimkan efek nyeri yang bisa bikin kita gak mood melakukan apa pun.

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang .Walau merupakan masalah yang banyak di alami masyarakat, kita jadi kerap mendengar hal-hal nyeleneh seputar gigi berlubang.

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang. Seperti misalnya, anggapan bahwa ibu hamil yang punya gigi berlubang gak boleh melakukan cabut gigi dan masih banyak lainnya. Tentu rumor ini berpotensi untuk menyesatkan jika terus di percaya.

Untuk itu yuk, langsung saja, cek fakta dari beberapa mitos mengenai gigi berlubang. Baca selengkapanya, ya!

1.Faktor genetik membawa pengaruh besar pada gigi berlubang

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang

Gak jarang kita mendengar cerita beberapa anggota keluarga yang sama-sama punya masalah gigi berlubang. Lalu muncul anggapan jika kondisi ini di sebabkan karena faktor genetik.

Faktanya, penelitian dari Genetic and Early-Life Environmental Influences on Dental Caries Risk: A Twin Study (2019) menyebut jika gigi berlubang pada anak, lebih di sebabkan oleh gaya hidup kurang sehat dari sang ibu semasa kehamilannya. Jadi hal ini tidak ada hubungannya dengan warisan genetik.

Gigi anak mulai terbentuk sejak dalam kandungan, lho. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan pola makannya. Untuk itu, perbanyaklah konsumsi makanan tinggi kalsium agar struktur gigi anak lebih kuat. Jangan lupa, rutin periksakan gigi agar tetap sehat.

2. Cabut gigi berlubang pada ibu hamil bisa membahayakan keselamatan janin

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang

Mitos satu ini berseliweran juga di sekitar kita. Itulah kenapa banyak ibu hamil yang merasa khawatir akan prosedur cabut gigi dan lebih memilih untuk menahan rasa sakitnya hingga setelah melahirkan.

Faktanya, prosedur cabut gigi berlubang aman bagi ibu hamil dan janin. Di lansir MouthHealthy by American Dental Association, penggunaan anestesi atau obat bius saat cabut gigi gak menyebabkan cacat pada janin, lahir prematur, maupun meningkatkan risiko keguguran. Begitu pula dengan pemeriksaan sinar X.

Namun, cabut gigi berlubang saat hamil tetap harus di lakukan sesuai arahan dokter, ya. Hal ini di lakukan agar prosedur tersebut gak merembet ke masalah kesehatan lainnya. Pastikan konsultasi dulu sebelum melakukannya.

3.Gigi berlubang gak bakal berpengaruh ke gigi lainnya

Kalau salah satu gigi kamu berlubang dan mulai tampak menghitam, sebaiknya waspada. Salah besar jika kamu masih anteng-anteng saja dan menganggap bahwa masalah ini gak akan menyebar ke gigi lain.

Prairie Dental Group melansir bahwa gigi berlubang memang gak selalu menyebar, tapi kondisi ini bisa berdampak buruk pada sekitarnya. Sebab, gigi yang berlubang tandanya telah terinfeksi bakteri dan menyimpan timbunan makanan. Bila di biarkan sampai keropos, bakteri pun akan menyebar ke yang gigi lainnya. Karena itu, penting untuk mengambil tindakan yang cepat sebelum terlambat. 

4. Gigi berlubang lebih baik langsung di cabut daripada ditambal

5 Mitos yang Beredar Tentang Gigi Berlubang

Saat nyeri akibat gigi berlubang kambuh, rasanya ingin segera mencabutnya agar kita tak merasakan sakit lagi. Namun, rupanya gak semua kasus gigi berlubang bisa langsung di cabut, lho. Ada kalanya, penambalan jadi pencegahan utama.

Menurut keterangan dari Klement Family Dental, jika lubang baru terjadi di area email dan dentin (gigi berlubang minor), dokter biasanya menyarankan untuk menambalnya saja. Tindakan tersebut di lakukan lantaran infeksi yang timbul masih bisa di cegah.

Sementara prosedur cabut, dilansir RSGM Maranatha, merupakan solusi terakhir bila infeksi sudah mencapai pulpa atau saraf dan gigi gak bisa di selamatkan lagi. Untuk mengetahuinya, perlu di lakukan diagnosis lebih lanjut oleh dokter.

5.Hanya makanan manis dan soda yang bikin gigi berlubang

Yup, memang betul konsumsi makanan manis terlalu banyak gak sehat buat gigi. Akan tetapi, masih banyak jenis makanan dan minuman lain yang berkontribusi menjadi pemicu masalah tersebut.

Dilansir Healthline, rongga mulut yang gak dijaga kebersihannya menyisakan zat makanan dan air liur yang membentuk plak. Bakteri Streptococcus mutans mengubah sisa makanan menjadi asam pada plak. Asam inilah yang lama-kelamaan mengikis lapisan terluar gigi atau email hingga membentuk rongga kecil.

So, perhatikan juga makanan dan minuman yang kita konsumsi, ya. Yang paling benar adalah rajin menyikat gigi minimal dua kali sehari dan pastikan tidak ada sisa makanan yang menempel. Selain itu, periksakan gigi secara rutin agar masalah-masalah bisa terdeteksi sedini mungkin.

Sekarang sudah paham, kan, kalau mitos gigi berlubang di sekitar kita seperti yang telah disebutkan di atas memang keliru secara medis. Jangan malas untuk cek fakta sebelum mencerna informasi tentang gigi berlubang ya, apalagi yang masih dirasa meragukan..AGENT POKER BERKUALITAS

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *