Gagal nyaleg bisa memnyebabkan jadi gila

Gagal nyaleg bisa memnyebabkan jadi gila

SUMO LOUNGE Pemilu 2019 kali ini meninggalkan berbagai macam kisa pilu bagi caleg gagal.DiKelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara misalnya, warga tiba-tiba mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan caleg DPR-RI bernama Achmad Hatari

Peristiwa itu terjadi karena warga tersinggung ketika Achmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah seusai shalat Jumat siang tadi.

Bantuan tersebut di antaranya berupa karpet serta jam duduk besar.

Dalam sambutannya itu, Achmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan.

Melihat ke masa lalu, salah satu cerita tentang caleg gagal juga datang dari Candra Saputra (26) yang sekarang ini hanya bisa mengehela napas ketika ia merogoh kantung di kemeja bergaris putih pudarnya.

Kisah unik gagal nyaleg sampai jadi gila.

Caleg yang gagal menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah pada tahun 2014 ini langsung merenung ketika ia tahu uangnya hanya tersisa Rp 19 ribu saja.

“Tenang mas, nggak apa-apa. Besok hari Kemis toh? Besok aku puasa kemis sajah,” ujarnya dengan medok khas Jawanya, sambil menghitung uangnya yang sudah kumal.

Wajah yang seperti terpaksa tegar dan kuat, terpancar dari raut wajah pria kelahiran Blora, Jawa Tengah, 29 Maret 1988 ini.

Sambil mengisi daya gadget androidnya, Samsung Mega, dan mengecek Blackberry Torchnya, ia berharap ada yang mau ikhlas memberinya uang, walaupun cukup untuk sehari saja.

“Insya Allah temenku ngasih ya mas. Kalau ada. Kalau nggak ada ya puasa tok. Makan wes besok malem wae lah,” tuturnya.

Walaupun uanganya hanya menyisakan satu lembar Sepuluh ribu, satu lembar lima ribu, dan dua lembar dua ribu, ia hanya bisa mengucapkan satu kata yaitu “Tenang”.

Kisah unik gagal nyaleg sampai jadi gila.

“Masih ada Allah mas, Allah gak tidur. Justru aku bersyukur hari ini aku dapat berkah,” ucapnya sambil tersenyum.

Ia pun mengaku tak enak hati meminta uang ke kedua orangtuanya.

Baginya, sudah tidak pantas lagi meminta uang ke orangtuanya.

“Walah ya enggak mau aku mas. Malu! Udah gede, masih minta-minta uang sama orangtua, biarlah aku urus diriku sendiri. Saya cuman berharap yang penting orangtuaku di kampung sehat,” ujarnya.

Berita sebelumnya seperti dikutip Warta Kota, Chandra Saputra (26), warga Pekalongan, Jawa Tengah ini sudah 10 hari berada di Jakarta.

Pria yang gagal merebut kursi anggota legislatif dari Partai Demokrat ini tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.

Ia mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD sehingga kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.

Kepergiannya ke Jakarta hanya untuk menjual ginjalnya dan rencananya uang tersebut akan dipakai untuk melunasi sejumlah hutangnya sekitar Rp 420 juta.

Uang sebesar itu dipergunakan untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.

ADMIN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *